Foto : RD/Great People
destinasiaNews– Sebanyak 50 entrepreneur muda binaan Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Jawa Barat mendatangi markas Great People-C59 yang berlokasi di JalanMerak No. 2 Kota Bandung. Mereka ingin belajar lebih dalam tentang entrepreneur kepada sang legenda pelopor ekonomi kreatif, Marius Widyarto, Owner C59, yang akrab disapa Mas Wiwied, Sabtu, 15/10/2022.
Rombongan entrepreneur muda yang mengikuti kegiatan ini berusia 16 tahun hingga 30 tahun, berasal dari berbagai daerah di Jawa Barat yaitu : Kabupaten Bekasi, Kabupaten Ciamis, Kabupaten Garut, Kabupaten Pangandaran dan Kota Banjar, dipimpin langsung oleh Tedi Ramdani sebagai Pelaksana Teknis Dispora Jabar.
Menurut Tedi Ramdani, bahwa kegiatan ini merupakan salah satu program rutin tahunan dari Dispora Jabar dalam membina pemuda pemudi di Jabar bidang ekonomi atau Wirausaha Muda Pemula (WMP), ujarnya.
Untuk tahun anggaran 2022, Dispora Jabar telah membina dan melaksanakan pelatihan 300 WMP perwakilan dari 27 Kabupaten dan Kota di Jabar, yang terbagi menjadi 6 angkatan, per angkatan 50 WMP, kata Tedi Ramdani.
Nah, seperti yang dilaksanakan hari ini (15/10/2022) Dispora Jabar berkolaborasi dengan C59 dan kegiatan serupa telah dilaksanakan pada angkatan ke-5 (8/9/2022) lalu, saat ini angkatan ke-6, sambil menggiring para peserta untuk berinteraksi langsung dengan pemateri kondang ekonomi kreatif, Mas Wiwied, terang Tedi Ramdani.
Tedi Ramdani mengatakan, para peserta dari berbagai Kota dan Kabupaten di Jawa Barat datang kemarkas Great People-C59 dalam rangka penutupan rangkaian acara pelatihan, yang di gelar selama 3 hari 2 malam (13-15/10/2022) di Kota Bandung.
"Merupakan materi benchmark melihat langsung ke lapangan dan mendapatkan kiat-kiat menjadi pengusaha dari Mas Wiwied serta praktik menyablon kaos", papar Tedi Ramdani.
“Saya ucapkan terima kasih kepada Pak Wiwied C59 atas sambutan dan penerimaan rombongan kami untuk berbagi pengalaman, kata Tedi Ramdani - sambil menambahkan, Selamat Ulang Tahun ke-42 untuk C59 semoga sukses selalu dalam membangun ekonomi kreatif.”
Foto : RD/Great People
Terlihat beberapa peserta langsung memanfaatkan momentum tersebut dengan berinteraksi menggali pengalaman Mas Wiwied (66) yang sejak usia muda sebagai pengusaha.
"Saya memulai usaha kaos ini sejak umur 24 tahun,” ujar Mas Wiwied yang memiliki se-gudang penghargaan dari berbagai instansi pemerintah maupun swasta, salah satunya adalah penghargaan Upakarti pada tahun 1996 dari Presiden Soeharto.
Peserta dari Pangandaran dan Bekasi langsung bertanya, bagaimana membuat suatu merek dan brand bisa dikenal dari lokal hingga nasional?
"Mencari nama merek itu seperti kita mencari nama buat anak kita, jadi bisa diterima di semua segmen dan usia. Harus dipikirkan betul-betul, brand dan merek karena itu awal penentu awal ketika kita jadi pengusaha,” papar Mas Wiwied.
Diakhir materi Mas Wiwied berpesan kepada para peserta, “Tetap belajar terus menerus, tetap 'C': Cinta diri sendiri dan cinta bangsa, Indonesia butuh banyak entrepreneur muda", tegasnya.
Era Society 5.0 dan Aplikasi dekatkita.co
Selanjutnya, Agus Setiawan, berbagi informasi tentang 'Menyiapkan Generasi Milenial Menghadapi Era Society 5.0'. "Kita harus mulai membangun usaha dengan melakukan pemanfaatan hubungan kemasyarakatan berbasis pada big data," kata Agus Setiawan yang juga pemilik usaha sepatu handmade ini.
Foto : RD/Great People
Menurut Agus, saat ini memulai usaha tidak harus memikirkan memproduksi produk, tetapi mengumpulkan data, siapa saja yang punya produk. "Di Society 5.0 itu kita tidak perlu sibuk membangun bisnis dengan membuat produk, tetapi memanfaatkan jaringan sosial yang kita miliki," jelas Agus Setiawan yang pernah aktif di Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Jawa Barat.
Kemudian, Inez Rahmadyani memperkenalkan aplikasi dekatkita.co kepada para peserta yang rata-rata Generasi Z. Inez menjelaskan dekatkita.co adalah solusi untuk memudahkan UMKM untuk go-online, katalog produk, terima pesanan, tanpa komisi penjualan.
dekatkita.co merupakan platform yang berbasis komunitas, dengan misi peningkatan ekonomi lokal, ujarnya.
Apid Awaludin, selaku Ketua Koordinator peserta pelatihan Angkatan ke 6 ini sangat antusias. "Ini kegiatan luar biasa saya bersyukur sekali, nambah ilmu dan pengalaman baru", papar Apid.
Menurut Apid yang didaulat sebagai "Wali Kota" atau pimpinan rombongan peserta, menjadi entrepreneur muda itu bukan sesuatu yang mudah dan juga jangan dianggap sesuatu yang sulit.
"Rencanakan dengan baik, lakukan dengan baik, tunjukan semangat, dan yakin kita akan mencapai titik kesuksesan", kata Apid yang berbadan subur asal Garut ini.
Kembali ke Tedi Ramdani, setelah mengikuti beberapa rangkaian kegiatan selama 3 hari, para WMP tersebut diharapkan bisa meningkatkan dan mengembangkan usaha mereka masing-masing, terangnya. "Bisa scale up tentunya, untuk mengukur perkembangan mereka", kata Tedi Ramdani menambahkan.
"Bagi para peserta pelatihan ini diwajibkan mengikuti lomba WMP tingkat Provinsi sebagai agenda rutin tahunan Dispora Jabar," tegasnya.
Selain itu, Tedi Ramdani mengatakan, khusus bagi para finalis lomba WMP tingkat Provinsi, akan diberikan pembekalan dan difasilitasi untuk mendaftar lomba WMP tingkat Nasioanl, yang juga merupakan agenda rutin tahunan Kemenpora RI, katanya.
Pengujian hasil pelatihan ini akan terjawab melalui kompetisi yang akan diuji oleh Dispora Jabar sebagai pelaksana. Pengumuman hasil lomba WMP akan diumumkan pada Hari Sumpah Pemuda ke-94 tanggal 28 Oktober 2022, pungkasnya. (HRS&Tim/dtn)