- Details
-
Category: Community & Hobby
-
Last Updated on Wednesday, 17 April 2019 09:35
-
Hits: 2821
destinasiaNews – Adalah Aries Budi Hartanto, Ketua Kelompok ‘Tujuh Ruang’, ditemani Donny Armando Rozalie, Penasihat Kelompok ‘Tujuh Ruang’, serta Indra Setiyadi dan Mentari Juliastasya masing-masing sebagai Penyelia EO, secara bersamaan angkat bicara di Pusat Kegiatan ’Tujuh Ruang’ di Lucky Square Mall P 9 Jl. Terusan Jakarta No.2 Kota Bandung, Jabar (15/4/2019).
Topiknya, tidak jauh dari memaknai esensi kreatifitas bagi warga Bandung dan sekitarnya. “ Sejak dua tahun lalu kami bergiat, tujuannya - bagaimana melibatkan sebanyak mungkin warga, sehingga Bandung menjadi destinasi wisata kreatif. Yang mulai terjadi saat ini, Bandung baru menjadi destinasi kuliner,” papar Aries.
Beranjak dari ‘rasa galau’ para kreator itu, Kelompok ‘Tujuh Ruang’ dalam dua tahun terakhir telah melakukan rintisan, memotivasi kawula muda dengan berbagai aksi. “ Paling anyar kami lakukan semacam kampanye Indonesia damai, pesertanya para kreator mural yang selama ini belum terwadahi,” jelas Aries sambil memperlihatkan mural yang trendy dan memukau di seputar Lucky Square Mall P 9 tempat mereka biasa mangkal.
Dijelaskan lebih jauh oleh Donny, Indra dan Juliastasya, munculnya Kelompok ‘Tujuh Ruang’ yang berbadan hukum yayasan ini, berangkat dari keprihatinan sekitar 5.000 komunitas seni di kota Bandung dan sekitarnya, ditengarai belum semuanya terwadahi.
“Padahal, bila kita mampu mengakomodir kemampuan ini, niscaya bisa meningkatkan sisi positif, terutama ekonomi, dan berlangsungannya, kata Donnyyang diamini Indra –“Makanya, ‘Tujuh Ruang’ berlandaskan pada konsep edukasi, inkubasi, dan eksebisi, diharapkan dapat mengelaborasi secara optimal, kreasi-kreasi yang selama ini tertendam.”
Bandung Reborn Menuju Bakref
Terdekat rencananya Kelompok ‘Tujuh Ruang’ akan menggelar Bandung Reborn, sebagai sasaran antara menuju Bakref (Bandung Kreatif Festival) demi menggapai tercapainya nuansa – Bandung Wisata Kreatif.
“Bandung Reborn ini akan digelar Sabtu, 27 April 2019 di tempat ini. Sedangkan Bakref sendiri akan digelar ancarng-ancang pada akhir 2019,” kata Aries
Paparan lanjutannya, demi mewujudkan konsep Bandung Wisata Kreatif itu, hampir semua komunitas di kota Bandung ini: “Silahkan bergabung dengan kami. Marilah kita bekerja secara independen dan bertanggung-jawab pula tentunya. Persoalan biaya, mari kita pecahkan bersama. Kebetulan di ‘Ruang Tujuh’ ada divisi bisnis. Intinya, kita learning by doing, sekaligus dengan cara yang benar dan terukur dan happy-happy saja,” jelas Aries dengan penuh someah ala warga Pasundan – “Jangan ragu, punya idea apapun, kita bincangkan dan cari solusinya, di sini. Marilah para komunitas, kita bersatu.”
Tiba di akhir pemaparan, kembali keempat ‘nara sumber’ yang secara fleksibel melakukan dialog dengan ke-14 pewarta di Kota Bandung, memungkas bahwa sesungguhnya – Permasalahan komunitas dan kreatif di Kota Bandung itu, kerap berawal dari:
“Kurangnya tempat berekspresi (kawula muda), adanya pengotak-kotakan dan eho komunitas, tidak adanya movement yang berjalan secara konsisten, dan kurang berjalannya 4 pilar (tempat, komunitas, pemerintah, dan konseptor),” urai Aries yang diamini oleh segenap yang hadir di Lucky Square Mall P 9.
Menurut mayoritas pewarta yang hadir kala itu, tampak ada optimism alternatif bagi para kreator di Kota Bandung untuk diwadahi di tempat ini.
“Ada baiknya para kreator di Bandung, mulai merapat. Kemukakan saja idea-idea di bidang seni rupa, musik, drama, digital (video,TV), dan lainnya. Melihat paparan tadi, ada kesiapan khusus dari kelompok ini untuk menampung idea bernas kalangan muda,” pungkas Banu dan Bagoes Rintohadi.(HS/dtn)