DestinasiaNews - Tahun 1971 merupakan titik awal pria kelahiran 5 Mei 1960 di Bandung ini meniti bakatnya di cabang olah raga Karate. Ketertarikannya di cabor ini menuntut pria yang terkenal dengan sosok ramah tamahnya ini, Micko Juhara, S.Sos., terus berlatih dan pada tahun 1975 mengantarkannya ke berbagai turnamen dari tingkat kota sampai tingkat internasional yang turut serta mengharumkan nama Indonesia, di antaranya Tim Bayangan Jawa Barat PON X (1981), Tim Karateka kontingen Indonesia pada Sea Games 1987 di Jakarta, dan Tim Karateka kontingen Indonesia kejuaraan APUKO VII (Asia Pasifik Union of Karate-Do Organization) tahun 1988 di Jakarta.
Suami dari Rochayati dan ayah dari lima anak serta kakek yang telah memiliki satu cucu ini terus mendedikasikan dirinya dalam cabor ini dengan mulai meniti karirnya menjadi wasit FORKI Jawa Barat pada tahun 1990 dan mulai dikukuhkan menjadi Wasit PB FORKI pada tahun 2007 sampai sekarang.
Micko (61) yang hobi juga dengan bulu tangkis, sepeda dan musik ini kesehariannya juga berkecimpung dalam berbagai organisasi di masyarakat dan organisasi FORKI sebagai induk cabang olah raga Karate sebagai Humas FORKI provinsi Banten tahun 2007, Binpres FORKI Cimahi tahun 2011, Komisi Wasit Forki Cimahi tahun 2020.
Selain aktif di kepengurusan FORKI, pria yang senang jus buah dan makan bakso, sate serta gule ini juga aktif dalam kepengurusan perguruan yang menaungi karir Karatenya selama ini, seperti Ketua Kei Shin Kan (KSK) kota Cimahi tahun 1990, Ketua Binpres Amura Karate Do Indonesia Jawa Barat tahun 2016, dan Wakil Ketua ASKI Jawa Barat (sebelumnya AMURA, Red.) sampai saat ini.
“Bertandinglah secara sportif. Jangan lengah, jangan lalai untuk tetap latihan dan raih juara di depan matamu. Di lapang pertandingan (Tatami) kawan adalah lawan, di luar Tatami lawan adalah kawan setia mu. Prestasimu adalah prestige perguruanmu,” tambah Micko pemegang DAN V Sabuk Hitam dalam pesannya untuk seluruh atlet Karate di negeri ini. dtn/team.-