destinasiaNews– Komisi 1 DPR RI, Muhammad Farhan, SE, juga presenter kondang asal Bandung ini, yang kesekian kalinya kembali melakukan kolaborasi ciamikyang dikemas melalui aplikasi Zoom Meeting dengan mengusung tema Ngobrol Bareng Legislator, focus bedah “Warganet yang Kreatif dan Produktif”. Pada gelaran ini ditemani antara lain : Dirjen Aptika Kemkominfo Samuel A. Pengerapan, B.Sc, ; Pegiat Literasi Digital Wulandari Sawitri Sandra Wila, S.Psi, MM., danmoderator Vira Anggraeni, berlangsung mulai pukul 10:00 hingga 12: 00 WIB pada Minggu, 22/5/2022.
Kegiatan Zoom Meetingini diikuti dan disambut antusias ratusan peserta yang mayoritas kalangan muda usia dari “Jabar Satu”. Para nara sumber, sejak pertengahan sesi hingga akhir secara tidak langsung berdasarkan pengalalman empirik seakan bersepakat. Bahwa di belantara digital yang katanya serba tak terbatas dan terkadang penuh dengan dinamika khas, menurut Muhammad Farhan yang mengamati kecenderungannya, kini dimainkan oleh sedikitnya 204 juta warga Indonesia, sebagai yang ke-4 terbesar di dunia.
“Dampak dari pandemic Covid-19 justru penggunaan internet di Indonesia makin meluas baik dalam lamanya dimainkan, rata-rata lebih dari 3 jam per orang, jangkauan daerah pemakaiannya, termasuk rentang usia pengguna. Artinya bila kita tak bijak dan karena hanya memiliki literasi terbatas, bisa-bisa penggunaannya menjadi tidak produktif”, ujarnya di sela-sela dirinya sedang berkendaraan di atas roda 4, yang sedang menuju ke sebuah pertemuan bersama warga kota Bogor, Jawa Barat.
Lebih lanjut Muhammad Farhan mengatakan, bahwa penggunaan internet ini ibarat pisau bermata dua. “Nah, sebaiknya, kita-kita generasi muda ini jadikanlah ini gerbang awal untuk membuat hal-hal positif seperti penggunaan atau memaksimalkan e-commerce, memasarkan produk atau potensi lokal dari negeri kita. Lalu, pandai-pandailah agar tidak terjerat dari unsur hoax, atau aneka penipuan yang kini marak”, paparnya sambil menambahkan. “Betapa pentingnya, memiliki pemahaman literasi digital, HP kita sudah smart, ya kita pun jangan kalah smart-lah”, jelasnya.
Menurut paparan Samuel A. Pangarepan, yang menekankan pada pentingnya warga Indonesia paham memainkan dunia digital dengan pegangan ujaran “nobody left behind” (tak ada seorangpun yang tertinggal).
Hal senada disampaikan Wulandari Sawitri Sandra Wila, menimpalinya dan mengingatkan kita untuk senantiasa memiliki kesehatan mental yang baik. “Jarimu itu, ya harimau mu”, kata Wulandari Sawitri mempertegas phrase “Mulutmu harimaumu” yang biasa kita dengar di dunia pergaulan nyata.
Luar biasa, sambutan antusias ratusan peserta Zoom Meeting mengikuti obrolan bermutu “Warganet yang kreatif dan Produktif”. Pencerahan ini, semoga mampu menengani yang masih samar-samar bagaimana mengisi dunia internet dengan hal-hal yang lebih bermutu dan dapat dipertanggungjawabkan.
“Bermain digital pun perlu etika, ya sama seperti kita bergaul di dunia nyata, bedanya di dunia digital, ada rekam jejak yang tak serta merta bisa hilang, pahami juga UU ITE.Karenanya berhati-hatilah kita memainkannya”, tambah Wulandari Sawitri yang diakui oleh para peserta melalui tanya jawab kemudian sebagai perlunya kita pun punya literasi dan wawasan khusus dalam memainkan dunia digital, seperti kata Kang Muhammad Farhan tadi.
Lalu kemudian ketiga narasumber inipun sepakat, demi terwujudnya warganet yang kreatif dan produktif. Setidaknya, secara simultan warganet harus diberi penyadaran sedini mungkin, lalu dibukakan wawasannya.
Berkegiatan di dunia maya yang secara bertahap kapasitas serta jangkauannya meningkat dari waktu ke waktu dalam banyak hal, ini terpulang kepada keperluan pribadi kita sendiri. “Mau sekedar memanfaatkan kelebihan internet, atau malah menambah cuan (produktif) dari mainan baru di abad 21 ini, atau hanya segitu-segitu saja?.(HRS/dtn)